Cimahi, Ditjen Vokasi – Sebagai SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan (PK), SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat berkomitmen untuk menghadirkan sumber daya manusia (SDM) bermutu dan berdaya saing tinggi. Dengan mengunggulkan Jurusan Teknik Otomasi Industri (TOI), SMKN 1 Cimahi pun berbagi praktik baik di kegiatan audiensi bersama delegasi Campus des métiers et des qualifications de La Réunion (CMQ de La Réunion).

Kegiatan kunjungan CMQ de La Réunion merupakan implementasi kerja sama antara CMQ de La Réunion dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Laurent Brault sebagai delegasi CMQ de La Réunion mengunjungi SMKN 1 Cimahi pada Kamis 19 Oktober 2023. Di sekolah tersebutlah ia kagum dengan kesungguhan SMK dalam menciptakan pembelajaran sekelas industri.

“Sarana dan prasarananya memadai untuk dilakukan pembelajaran otomasi industri. Hal ini akan menambah kompetensi siswa ketika sudah bekerja,” ungkap Laurent setelah melihat praktik siswa dalam mengoperasikan programmable logic control (PLC) dan human machine interface (HMI).

Laurent mengungkapkan bahwa di Prancis pun dahulu memiliki tantangan antara pendidikan vokasi dan industri tetapi sudah mulai berjalan optimal dengan pembentukan CMQ. CMQ merupakan Pusat Profesi dan Kualifikasi yang memiliki program pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja dalam industri tertentu.

“Kali ini kami sedang mengembangkan penyediaan sumber daya manusia di bidang teknik sipil dan eko-konstruksi. Dengan adanya kerja sama ini, sangat potensial siswa SMK di Indonesia mengikuti program pertukaran pelajar,” tutur Laurent.

Kepala SMKN 1 Cimahi, Agus Priyatmono Nugroho menyambut baik para delegasi. Ia pun menyampaikan bahwa sarana dan prasarana tersebut tidak terlepas dari dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan Pusat Keunggulan Kelistrikan, Otomasi, dan Energi Terbarukan (CoE EARE).

Baca juga :   Siswa SMK Negeri 1 Cimahi Meraih Prestasi Gemilang pada Ramadhan Science Competition Indonesia

“Kami sudah menjadi SMK PK sejak 2019 dan berkolaborasi dengan CoE EARE untuk pengembangan laboratorium Jurusan TOI. Terhitung terdapat mesin PLC dan HMI 12 unit serta trainer sensor Schneider 6 unit,” ungkap Agus.

Agus menjelaskan bahwa PLC, HMI, dan sensor Schneider cukup banyak digunakan di berbagai industri sehingga lulusan yang sudah mempelajari peralatan tersebut memiliki kompetensi dan daya saing tinggi ketika nanti bekerja di industri. Terbukti penyerapan lulusan ke industri SMKN 1 Cimahi untuk Jurusan TOI mencapai 60%, 30% melanjutkan studi, dan 10% berwirausaha. Menurutnya, angka tersebut terjadi peningkatan dibanding sebelum bekerja sama dengan CoE EARE.“Banyak industri yang menerima lulusan kami, mulai dari Perseroan Terbatas (PT) Nutrifood, PT Lintas Arta, PT GSI, PT GSPE, dan banyak juga di perusahaan rintisan otomasi,” jelas Agus.

Dalam pembelajaran, Adi Supriyadi selaku guru Jurusan TOI mengungkapkan, bahwa alat pelatihan tersusun rapi dan mudah dipelajari.

“Dengan adanya trainer PLC-HMI dan sensor Schneider ini menambah perbendaharaan brand trainer pembelajaran yang kita punya sehingga pengetahuan siswa lebih luas lagi khususnya dalam memprogram PLC,” jelas Adi.

Sebagai Co-Director CoE EARE yang turut ikut dalam kunjungan, Manuel Azabi menjelaskan bahwa kolaborasi Indonesia dan Prancis melalui CoE EARE sudah berdampak kepada banyak sekolah, tak terkecuali SMKN 1 Cimahi.

“Sudah ada 277 guru, 125 orang teknis, dan 2.480 siswa yang kami latih per tahun 2022 untuk memperbaharui dan meningkatkan keterampilan di bidang tersebut,” tutur Manuel pada diskusi tersebut.

 

Sumber berita :

  • https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/berkat-kerja-sama-indonesia-prancis-penyerapan-lulusan-smkn-1-cimahi-meningkat

By Admin

3 thoughts on “Berkat Kerja Sama Indonesia-Prancis, Penyerapan Lulusan SMKN 1 Cimahi Meningkat”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 47 = 54