CIMAHI, (PR).- Dua siswa SMKN 1 Cimahi bernama depan sama, Naufal (17) dan Naufal (17), menjadi peraih nilai tertinggi peringkat pertama dan kedua pada Ujian Nasional tahun ajaran 2018/2019 tingkat SMK di Jawa Barat. Peringkat pertama yaitu Naufal Aditya Juniarahman dengan nilai 376,5. Posisi kedua diraih Naufal ‘Aqilla Qamaruddin dengan nilai 374.
Ditemui di SMKN 1 Cimahi Jalan Mahar Martanegara Kota Cimahi, Senin, 13 Mei 2019, keduanya mengaku tak menyangka bisa meraih prestasi membanggakan tersebut. “Enggak menyangka. Pas tahu kabar itu ya kaget, senang. Pas ada pengumuman kasih tau ke orangtua, Mamah sampai nangis karena senang,” ujar Naufal Aditya Juniarahman. Nilai total yang diraih Naufal Aditya terdiri dari nilai Bahasa Indonesia 100, Bahasa Inggris 94, Matematika 92, dan Kejuruan 90.
Naufal Aditya merupakan siswa jurusan Otomasi Industri. Anak tunggal dari kedua orangtuanya tersebut mengaku sehari-hari tidak terlalu ngoyo dalam belajar, namun menekankan untuk fokus saat belajar di sekolah. “Jelang UN enggak ada persiapan khusus, hanya pemantapan di sekolah aja. Di rumah juga belajarnya kadang-kadang, tapi penting di sekolah serap ilmu dari guru, fokus,” ungkapnya.
Naufal Aditya yang lahir di Bandung, 3 Juni 2001 ini juga tak pelit berbagi ilmu dengan teman sekelas. Warga Pakusarakan Kabupaten Bandung Barat ini sering mengajari teman-teman yang justru membuat khasanah keilmuannya makin bertambah juga. Dia tertarik sekolah di SMK karena menjanjikan untuk bisa diserap di dunia kerja. Apalagi, saat ini tengah berlangsung era industri 4.0 sehingga dirinya ingin menjadi bagian dari perkembangan teknologi industri.
“Cita-cita saya ingin bisa kuliah di luar negeri seperti Universitas Teknologi Berlin. Mudah-mudahan nilai baik ini bisa menunjang saya dalam mewujudkan cita-cita,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Naufal ‘Aqilla Qamaruddin. Nilai total 374 yang didapatnya terdiri dari Bahasa Indonesia 92, Bahasa Inggris 92, Matematika 100, Kejuruan 90.
Naufal ‘Aqilla yang merupakan warga Padasuka Cimahi Tengah mengatakan, persiapan dirinya menjalani UN tak terlalu ribet. “Hanya belajar di kelas ditambah pemantapan tiap Sabtu di sekolah. Sehari sebelum pelajaran biasanya baca lagi atau kalau ada PR, kalau enggak ada ya main games,” ujarnya.
Dia mengaku tak terlalu memaksakan diri meraih nilai tinggi. “Malah enggak ikut bimbingan belajar karena pulang sekolah bisa sampai sore. Pas tryout juga nilai yang didapat tidak setinggi ini, atas hasil UN cukup senang meski enggak ditarget,” ucapnya.
Naufal ‘Aqilla mengaku mau belajar karena inisiatif sendiri disamping dorongan orangtua. Apalagi, dirinya memilih jurusan Elektronika Industri terinspirasi ayahnya yang juga merupakan alumni SMKN 1 Cimahi. “Saya ingin meneruskan kuliah sambil bekerja. Kalaupun tidak bisa, saya mau coba kerja dulu lalu nanti kuliah. Semua ini tidak bisa diraih kalau tidak ada dorongan dari orangtua dan pengajaran dari para guru,” katanya.
Kepala SMKN 1 Cimahi Daud Saleh mengatakan, pihaknya menyiapkan program pemantapan kepada angkatan Naufal tersebut. “Kita terapkan program pemantapan dan pengayaan lebih fokus lagi, ternyata mendorong para siswa untuk berprestasi. Hasil ini memberi kebanggaan kepada sekolah,” ujarnya.
Atas raihan tersebut, pihaknya masih memikirkan soal reward untuk kedua Naufal. “Soal reward, masih kita pikirkan. Yang jelas ini mengharumkan nama sekolah,” katanya.***
Sumber berita :
- https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01312014/duo-naufal-dari-smkn-1-cimahi-raih-nilai-un-tertinggi-di-jawa-barat?page=2