TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia mulai memasuki babak baru. Babak baru itu ditandai dengan penggabungan pendidikan tinggi vokasi dan SMK dalam satu direktorat yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

Penggabungan pendidikan tinggi vokasi dan SMK dalam satu direktorat mempertegas jalur pendidikan vokasi yang sudah seharusnya dikembangkan dengan arah yang lebih jelas dan berbeda dengan pengembangan pendidikan jalur akademik.

Sebagai institusi pendidikan pada jalur yang sama, SMK dan politeknik sudah sewajarnya membangun kerjasama yang saling menguntungkan.

Sudah sejak lama Politeknik Negeri Bandung merintis kerjasama dengan SMK dalam berbagai bentuk kegiatan.

Kerjasama dengan SMK melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) antara lain dilaksanakan dengan SMKN 1 Cipatat, SMK Wyata Mandala 1 Cipatat, SMKN 1 Cimahi, SMK Peternakan Juara Subang, SMK Manangga Pratama Tasikmalaya, SMKN 1 Cibatu Purwakarta, dan SMK Puragabaya Bandung. Kerjasama dalam peningkatan keahlian siswa antara lain dengan SMK YPPT Garut dan SMK Prima Unggul Kota Tangerang.

Pada tahun 2019, kerjasama dengan SMK lebih dipertegas dengan mulai digulirkannya konsep SMK binaan dalam pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Polban.

Melalui program SMK binaan, dosen Politeknik Negeri Bandung memberikan kontirbusinya dalam pengembangan metode pembelajaran, pengembangan alat praktikum, pengembangan mata pelajaran, peningkatan kapasitas guru, serta peningkatan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan.
Kerjasama pengembangan metode pembelajaran dan alat praktikum melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara lain dilaksanakan dengan SMKN 1 Cipatat.

Sebelum menjadi SMK binaan, sejak lima tahun yang lalu SMKN 1 Cipatat menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema pengembangan alat praktikum dan pengembangan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembalajaran modern seperti Project Based Learning dan Problem Based Learning.

Baca juga :   Bantu Lansia dan Tunanetra Bedakan Obat, Siswa SMKN 1 Cimahi Buat 'Eyeroom'

“Melalui Program Pengembangan SMK Binaan (PPSB) dan Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB), kami berharap agar pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Polban lebih tepat sasaran dan berkelanjutan sehingga memberi manfaat yang besar bagi mitra”, kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Polban Dr. Ir. Noor Cholis Basjaruddin, MT.

Melalui PPSB diharapkan SMK bukan hanya menjadi objek dalam pelaksanaan kegiatan PkM tetapi menjadi mitra aktif sehingga kegiatan PkM dapat dilaksanakan lebih baik.

Pada kegiatan PkM dengan tema pengembangan alat praktikum, SMK mitra menjadi pihak yang menguji produk alat praktikum yang dikembangkan oleh dosen Polban.

Selain membantu dalam pengujian, SMK juga aktif memberi ide dan saran perbaikan produk alat praktikum.

Beberapa alat praktikum yang telah dikembangkan bersama antara dosen Polban dan SMK Binaan antara lain Pengembangan Automatic Packing Conveyor untuk Mendukung Praktikum Pengendalian Tegangan Rendah, Pengembangan Lampu Lalu Lintas untuk Pembelajaran PLC Menggunakan Project Based Learning, Pengembangan Simulator Lift untuk Pembelajaran Kendali Motor Listrik, Pengembangan Cooling Tower untuk Pembelajaran Kendali Suhu dan Pemantauan Daring Kelembaban Ruangan, Pengembangan Modul Kontrol Motor AC 1 dan 3 Fasa Berbasis PLC, Pembuatan Modul Praktikum untuk Instalasi Tenaga Listrik Menggunkan PLC Zelio, Pengembangan modul praktikum AC Mobil, Pengembangan Modul dan Sarana Penunjang Praktikum Instalasi Tenaga Listrik, dan Pengembangan Modul untuk Praktikum Teknik Pendingin dan Tata Udara Domestik.

Saat ini sebagian modul atau alat praktikum yang dikembangkan antara Polban dan SMK binaan telah disempurnakan dan siap untuk dipasarkan.

Kegiatan penyempurnaan dan pemasaran produk alat praktikum dilaksanakan dengan pembiayaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui skema hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dengan judul Pengembangan Unit Usaha Polban Didactic.

Baca juga :   Apresiasi Guru Berprestasi Tingkat Jabar

“Kita akan pasarkan produk-produk kita dengan menggandeng SMK binaan dan SMK yang berminat sebagai agen pemasaran dan pusat pelatihan produk”, kata Noor Cholis Basjaruddin sebagi ketua tim pelaksana kegiatan Pengembangan Unit Usaha Polban Didactic yang sekaligus juga sebagai Kepala P3M Polban.

Melalui kerjasama pengembangan alat praktikum diharapkan Polban dan SMK bersama-sama dapat mengembangkan unit usaha yang dimiliki. Dua produk yaitu lampu lintas dan simulator lift 4 lantai untuk praktikum PLC siap dipasarkan tahun ini.

“Kami memilih Voruga sebagai merek produk yang kami pasarkan”, kata Noor Cholis Basjaruddin. Saat ini nama Voruga sudah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk mendapatkan sertifikat merek.

Kegiatan pengembangan dan produksi alat praktikum juga akan mewadahi mahasiswa Polban dan siswa SMK untuk magang.

Ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbud. Kegiatan pengembangan dan produksi alat praktikum ini juga akan diarahkan menjadi teaching factory baik dalam perkuliahan di Polban maupun kegiatan belajar mengajar di SMK.

“Semoga Politeknik dan SMK bisa saling menguatkan”, kata Noor Cholis Basjaruddin menutup perbincangannya.

Sumber berita :

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polban dan SMK Bekerjasama Mengembangkan Produk Alat Praktikum, https://jabar.tribunnews.com/2020/11/02/polban-dan-smk-bekerjasama-mengembangkan-produk-alat-praktikum.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − 10 =