CIMAHI, (PRLM).- Miris akan pergaulan siswa, banyak pihak sekolah melarang calon siswa baru yang bertato mendaftar di sekolah negeri. Seperti yang terjadi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun 2015 di SMKN 1 Cimahi Jln. Mahar Martanegara Kota Cimahi.
Pihak sekolah memberlakukan cek fisik tubuh calon siswa untuk melihat adakah tato yang tergambar pada kulit mereka. Setelah calon siswa mendaftarkan diri, mereka diharuskan menjalani cek fisik. Siswa laki-laki diperiksa oleh guru laki-laki, siswa perempuan diperiksa oleh guru perempuan di ruang tertutup.
Siswa laki-laki disuruh membuka baju seragam hingga kaos dalam. Untuk bagian celana, cukup digulung sampai ke lutut. Selain tato, siswa laki-laki juga diperiksa bagian telinga untuk melihat bekas tindikan. Siswa juga diperiksa tes buta warna serta ditanya riwayat kesehatan.
Ketua PPDB SMKN 1 Cimahi Halim Badri mengatakan, setelah calon siswa mendaftar lewat internet pada laman https://cimahi.siap-ppdb.com, siswa membawa berkas ke sekolah untuk veriifkasi. “Saat itulah dilakukan cek fisik para calon siswa,” ujarnya.
Pihaknya menilai, tato pada kulit tubuh identik dengan menyalahi norma, apalagi pada usia sekolah memang belum sepatutnya. Pihak sekolah tak akan menerima siswa bertato dan bertindik, meski memiliki prestasi. “Kami tidak ingin ada siswa yang bertato dan pakai anting. Dua hal itu bakal berkaitan dengan kepribadian dan ‘attitude’ mereka selama ini, khawatir kalau sikap-sikap negatif tersebut terbawa ke lingkungan sekolah kami,” katanya.
Selain cek fisik di sekolah, siswa juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan dasar. “Pemeriksaan kesehatan dilakukan di puskesmas tempat domisili sehingga tidak menumpuk di satu lokasi, mereka harus menyertakan surat keterangan sehat,” ucapnya. (Ririn N.F./A-147)***
Sumber berita :
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01226231/smkn-1-cimahi-larang-siswa-bertato-dan-bertindik
